JAKARTA - Ketika membicarakan wine atau anggur, biasanya orang-orang akan memasangkannya dengan keju atau daging olahan ala Barat. Namun, ternyata berbagai kudapan tradisional Nusantara juga bisa loh, menjadi pasangan yang sempurna untuk segelas anggur.
Kendati begitu, memang ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memadankan sajian anggur dengan kudapan tradisional yang akan disantap. Diungkapkan oleh seorang sommelier, Kertawidyawati, hal pertama yang harus diketahui adalah mengenal anggur yang akan dikonsumsi tersebut.
"Kalau di wine itu ada istilahnya body atau seberapa kompleks rasa wine di mulut. Ada yang light, medium, dan full body. Perbedaan rasa itu datang dari perbedaan anggur apa yang digunakan untuk membuat wine, termasuk proses pembuatan wine-nya seperti apa. Nah, untuk dipasangkan dengan makanan, apapun, prinsipnya adalah mencari body of flavor yang sama," jelas Widya saat ditemui di acara ProChile beberapa waktu lalu.
Artinya, kalau makanan tersebut light, maka sebaiknya dipadankan dengan anggur yang juga memiliki karakteristik body yang light pula. Kalau tidak, atau semisal memasangkannya dengan wine dengan karakteristik yang medium body dan full body, rasa wine menjadi terlalu kuat untuk makanannya sehingga tidak seimbang. Selanjutnya, baru pertimbangkan dengan kesesuaian rasanya.
"Semisal kudapan combro, itu kan ada rasa pedas dari oncom dan mempunyai rasa yang lumayan kuat ya, artinya medium body. Makanya kita coba pasangkan dengan wine yang memiliki body medium juga seperti red wine Alpha Merlot atau Pinot Noir. Makanya, kita mencari kesesuaian rasanya berdasarkan struktur kudapannya kalau ingin dipadankan dengan wine," lanjut Widya.
Sementara untuk kudapan tradisional yang mempunyai rasa manis, umumnya berpasangan dengan anggur yang jauh lebih manis. Alasannya adalah untuk menghindari wine terasa lebih pahit dan asam. Selain itu, wine yang lebih manis juga mengimbangi rasa manis dari kudapan sehingga rasa anggur pun tetap seimbang. Manis pada wine juga menambah body dan kompleksitas sehingga lebih nikmat saat disantap.
"Di wine, khususnya red wine ada yang namanya tanin yang memberikan rasa sepet. Rasa sepet itu kalau bertemu manis, nantinya malah berubah jadi pahit. Kalau asam bertemu yang manis, keasamannya akan bertambah tinggi. Maka itu, untuk mendapatkan rasa manis (dari kudapan) harus dipasangkan dengan wine yang memiliki rasa manis lebih tinggi pula," tutup Widya.