Untuk pertama kalinya, Court of Master Sommeliers (CMS), lembaga sertifikasi profesional tertinggi di dunia dalam bidang pelayanan anggur, resmi menghadirkan program sertifikasinya di tanah air.
Momentum bersejarah ini sekaligus membuka jalan bagi para sommelier Indonesia untuk mendapatkan pengakuan global dan sejajar dengan profesional sejenis dari berbagai belahan dunia.
Penunjukan Kertawidyawati, Wine Educator sekaligus pendiri Widya’s World of Wine dan Jaddi Academy, sebagai penyelenggara resmi CMS di Indonesia, menjadi titik penting dalam pengembangan profesi ini secara nasional.
Widya merupakan sosok yang sebelumnya juga membawa program Wine & Spirit Education Trust (WSET) ke Indonesia melalui berbagai institusi pendidikan, dan aktif dalam kampanye edukasi wine di media sosial.
Sertifikasi Tertinggi untuk Profesi Sommelier
Sekadar informasi, Court of Master Sommeliers (CMS) dikenal sebagai organisasi paling bergengsi di dunia untuk profesi sommelier.
Sejak berdiri, CMS bertujuan meningkatkan standar layanan minuman melalui pelatihan, edukasi, dan sertifikasi berjenjang.
Sertifikasi CMS terdiri dari empat tingkatan, yaitu: Introductory Sommelier, Certified Sommelier, Advanced Sommelier, dan Master Sommelier dengan tingkatan terakhir hanya berhasil dicapai oleh kurang dari 300 orang di dunia.
Sommelier sendiri bukan sekadar penyaji anggur. Mereka memiliki peran strategis dalam industri food and beverage (F&B), seperti merancang daftar wine, memberikan edukasi kepada staf dan pelanggan, hingga mengelola seluruh pilihan minuman termasuk sake, bir, hingga koktail.
Di Indonesia, profesi ini selama ini belum memiliki jalur sertifikasi yang tersentralisasi secara internasional, dengan standar pengetahuan umumnya mengacu pada WSET Level 2.
Oktober 2025: Sertifikasi CMS Perdana di Indonesia
Program sertifikasi CMS pertama di Indonesia akan digelar pada 4–6 Oktober 2025 di Fairmont Jakarta, dan akan dipimpin langsung oleh tiga Master Sommelier termasuk Ronan Sayburn, CEO CMS Europe.
Dalam kegiatan ini, peserta akan mengikuti dua hari workshop intensif, dilanjutkan dengan ujian sertifikasi pada hari ketiga.
Format ujian CMS sangat komprehensif. Para peserta akan diuji dalam tiga aspek utama:
- Teori tertulis tentang wine dan minuman lain
- Blind tasting untuk mengidentifikasi jenis dan karakter wine
- Service test, yaitu demonstrasi pelayanan anggur secara langsung sesuai standar internasional.
Hasil ujian akan diumumkan pada hari yang sama, memberikan pengalaman yang intens namun memuaskan bagi para profesional yang terlibat.
Siapa yang Bisa Ikut?
Peserta yang ingin mengikuti sertifikasi ini minimal harus memiliki pengetahuan setara WSET Level 2 dan pengalaman kerja minimal dua tahun di bidang pelayanan F&B.
Hal ini karena program CMS bukan pelatihan dasar, melainkan pengujian profesional. Peserta harus membuktikan bahwa mereka mampu menggabungkan teori dengan keterampilan teknis dalam pelayanan wine.
“Program ini akhirnya bisa terlaksana di Indonesia berkat dukungan dari Asia Wine Institute yang dipimpin oleh Tommy Lam, yang sejak 2006 telah aktif membawa CMS ke berbagai negara Asia,” ujar Widya di Jakarta belum lama ini.
“Kami juga melibatkan Indonesia Sommelier Association (ISA) agar semakin banyak sommelier lokal yang siap bersaing secara global.”
Tonggak Baru Dunia F&B Indonesia
Dengan hadirnya sertifikasi CMS, industri F&B Indonesia kini memiliki jalur resmi dan terstandarisasi untuk para profesional minuman.
Hal ini bukan hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga membuka peluang karier internasional bagi para sommelier lokal.
Program ini menjadi angin segar bagi industri hospitality dan kuliner Indonesia. Sertifikasi yang sebelumnya hanya bisa diperoleh di luar negeri, kini bisa diakses langsung di Jakarta.
Langkah ini mempertegas bahwa profesi sommelier bukan lagi sekadar gelar internal sebuah restoran atau hotel, tetapi profesi global yang diakui secara resmi.